BATAM, TRIBUN - Sehari usai dirampok tujuh orang tak dikenal, mini market milik Ahong yang berada di pertokoan Sei Harapan Blok A Nomor 9 kembali dibuka normal. Padahal sebelum dirampok, minimarket ini malah tutup selama satu minggu.
Keadaan dalam mini market ini terlihat sudah rapi. Sejumlah pembeli juga datang berbelanja dan dilayani dengan baik.
“Sudah satu minggu toko mereka ini tutup. Hari ini baru dibuka kembali, padahal kemarin usai dirampok. Aneh juga,” ungkap Ar, warga setempat.
Salah seorang putri Ahong yang berada di kasir mengatakan bahwa saat ini tokonya tidak apa-apa. “Maaf ya, saya lagi sibuk. Kami nggak mau ngomong masalah itu. Memang kita habis ada kejadian. Tapi kami tidak masalah dengan hal itu. Kalau mau nanya-nanya kita sudah beri keterangan ke polisi,” ungkapnya.
Bahkan kakaknya juga tidak mau dimintai keterangan. “Saya tidak ada waktu kejadian. Saya tidak tahu! Nggak ada yang tahu di sini!,” tukasnya.
Sikap tertutup ditunjukkan keluarga lainnya. Mereka juga mengaku sibuk dan tidak mau dimintai keterangan terkait perampokan yang terlihat janggal tersebut.
Perampokan terjadi di kawasan padat. Apalagi kejadiannya dilakukan pukul 05.30 WIB. Tidak seperti perampokan-perampokan yang sering terjadi pada malam hari.
Keluarga Asong pun tampak seperti tidak masalah dengan kejadian ini. Mereka pun memberikan laporan kepolisi setelah beberapa jam perampokan terjadi.
Kapolsek Sekupang AKP Suka Irawanto menegaskan bahwa pihaknya saat ini sedang dalam penyelidikan terhadap kasus tersebut. “Kami sedang terus melakukan penyelidikan. Kami belum bisa memberi banyak keterangan karena proses penyelidikan sedang berjalan,” ujarnya.
Kembali ke pantaun Tribun di toko milik Ahong, seorang tetangganya, Rn, menyebutkan bahwa sebelum kasus perampokan Senin, sekitar dua tahun lalu ia mengalami kasus serupa. Namun kejadiannya di siang hari.
Modusnya, seperti salesman yang berpura-pura menawarkan barang ke tokonya. Saat keadaan sepi, salesman yang merangkap perampok langsung menggasak uang ratusan juta.
Keadaan dalam mini market ini terlihat sudah rapi. Sejumlah pembeli juga datang berbelanja dan dilayani dengan baik.
“Sudah satu minggu toko mereka ini tutup. Hari ini baru dibuka kembali, padahal kemarin usai dirampok. Aneh juga,” ungkap Ar, warga setempat.
Salah seorang putri Ahong yang berada di kasir mengatakan bahwa saat ini tokonya tidak apa-apa. “Maaf ya, saya lagi sibuk. Kami nggak mau ngomong masalah itu. Memang kita habis ada kejadian. Tapi kami tidak masalah dengan hal itu. Kalau mau nanya-nanya kita sudah beri keterangan ke polisi,” ungkapnya.
Bahkan kakaknya juga tidak mau dimintai keterangan. “Saya tidak ada waktu kejadian. Saya tidak tahu! Nggak ada yang tahu di sini!,” tukasnya.
Sikap tertutup ditunjukkan keluarga lainnya. Mereka juga mengaku sibuk dan tidak mau dimintai keterangan terkait perampokan yang terlihat janggal tersebut.
Perampokan terjadi di kawasan padat. Apalagi kejadiannya dilakukan pukul 05.30 WIB. Tidak seperti perampokan-perampokan yang sering terjadi pada malam hari.
Keluarga Asong pun tampak seperti tidak masalah dengan kejadian ini. Mereka pun memberikan laporan kepolisi setelah beberapa jam perampokan terjadi.
Kapolsek Sekupang AKP Suka Irawanto menegaskan bahwa pihaknya saat ini sedang dalam penyelidikan terhadap kasus tersebut. “Kami sedang terus melakukan penyelidikan. Kami belum bisa memberi banyak keterangan karena proses penyelidikan sedang berjalan,” ujarnya.
Kembali ke pantaun Tribun di toko milik Ahong, seorang tetangganya, Rn, menyebutkan bahwa sebelum kasus perampokan Senin, sekitar dua tahun lalu ia mengalami kasus serupa. Namun kejadiannya di siang hari.
Modusnya, seperti salesman yang berpura-pura menawarkan barang ke tokonya. Saat keadaan sepi, salesman yang merangkap perampok langsung menggasak uang ratusan juta.
“Setahu saya kasus yang menimpa nyonya tersebut pernah terjadi, sekitar dua tahun lalu. Pelaku berpura-pura sebagai salesman. Setelah berpura-pura mereka langsung merampok. Padahal saat itu siang hari lho,” ujar Rn mengernyitkan kening. (san/tia/bur)
