Bengkel Ujang Langganan Pejabat Polda
BATAM, TRIBUN - Mata Hartini terlihat sembab dan bengkak akibat terlalu lama menangis, Selasa (19/1). Air matanya kembali mengalis saat mendengar nama Ujang Ardani, tersangka yang menjadi otak pelaku perampokan bernilai Rp 397 juta yang penangkapannya diekspos Poltabes Barelang, Senin lalu.
Padahal Hartini adalah tetangga Ujang. Dia mengaku tidak percaya jika Ujang yang dikenalnya baik dan suka membawa anak-anak bermain setiap liburan itu menjadi tersangka pelaku perompakan pada Sabtu (9/1) lalu.
Setahunya Ujang adalah pemilik bengkel mobil yang selalu memperhatikan warga. Maklum, Ujang adalah ketua RT 02 dan pejabat sementara Ketua RT 03.
Bahkan saat warganya mengalami kesulitan untuk membayar tagihan listrik bahkan mau diputus alirannya, Ujang langsung mencegat petugas PLN dan membayar tagihan saat itu juga.
Hartini yang tinggal tidak jauh dari bengkel Ujang itu menganggap ketua RT-nya sebagai orang yang peduli dengan lingkungan sekitar. Bahkan selama 20 tahun menetap di Kompleks Perumahan Marina Park, sosok Ujang sangat dikenal penyayang sama anak-anak.
Ujang juga tidak segan-segan membawa anak-anak untuk berenang dan jalan-jalan ke pantai atau tempat rekrasi lainnya.
“Pernah tetangga saya mencari anaknya karena tidak pulang. Langsung saja saya sampaikan kepadanya kalau anaknya itu dibawa Ujang bersama anak-anak lain di kompleks untuk pergi berenang. Sejak itu lah ibu-ibu di sini tidak khawatir jika Ujang membawa anak-anaknya untuk jalan,” ujarnya.
Diakuinya, sejak mengetahui berita Ujang dituduh sebagai pelaku perampokan, ia jadi sedih. Bahkan Hartini menangis nyaris seharian. Ketika memasak pun ia menangis.
Keponakannya yang baru pulang kerja sempat bertanya kenapa menangis. Hartini hanya menjawab tidak yakin dan tidak percaya atas apa yang dialami Ujang.
“Selama beliau jadi RT, tidak pernah melakukan hal-hal yang tercela. Bahkan di RT sini, beliau merangkap jabatan dua RT, yakni RT 02 dan RT 03,” terangnya.
Langganan pejabat Polda Fakta menarik lainnya, bengkel mobil milik Ujang juga menjadi langganan sejumlah pejabat Polda Kepri. Seorang karyawan bengkel menceritakan adanya pejabat Polda Kepri datang dan menanyakan kasus yang menimpa Ujang.
“Yang datang ke sini dan menanyakan langsung apakah benar Ujang menjadi tersangka perampokan, adalah Direktur Narkoba AKBP RP Mulya dan Komandan Datasemen 88 Kompol Hery Heriawan,” ujar karyawan yang enggan disebutkan namanya itu.
Menurut, kedua pejabat Polda itu seakan tidak percaya kalau Ujang otak pelaku perampokan. Bengkel yang dipimpin Ujang tersebut memang langganan pejabat Polda tersebut, jika mobil mereka mengalami kerusakan.
Bahkan beberapa karyawan bengkel milik Ujang juga mengaku tidak percaya kalau bosnya itu terlibat dalam aksi perampokan. Sehari-hari Ujang dianggap pendiam dan dermawan.
BATAM, TRIBUN - Mata Hartini terlihat sembab dan bengkak akibat terlalu lama menangis, Selasa (19/1). Air matanya kembali mengalis saat mendengar nama Ujang Ardani, tersangka yang menjadi otak pelaku perampokan bernilai Rp 397 juta yang penangkapannya diekspos Poltabes Barelang, Senin lalu.
Padahal Hartini adalah tetangga Ujang. Dia mengaku tidak percaya jika Ujang yang dikenalnya baik dan suka membawa anak-anak bermain setiap liburan itu menjadi tersangka pelaku perompakan pada Sabtu (9/1) lalu.
Setahunya Ujang adalah pemilik bengkel mobil yang selalu memperhatikan warga. Maklum, Ujang adalah ketua RT 02 dan pejabat sementara Ketua RT 03.
Bahkan saat warganya mengalami kesulitan untuk membayar tagihan listrik bahkan mau diputus alirannya, Ujang langsung mencegat petugas PLN dan membayar tagihan saat itu juga.
Hartini yang tinggal tidak jauh dari bengkel Ujang itu menganggap ketua RT-nya sebagai orang yang peduli dengan lingkungan sekitar. Bahkan selama 20 tahun menetap di Kompleks Perumahan Marina Park, sosok Ujang sangat dikenal penyayang sama anak-anak.
Ujang juga tidak segan-segan membawa anak-anak untuk berenang dan jalan-jalan ke pantai atau tempat rekrasi lainnya.
“Pernah tetangga saya mencari anaknya karena tidak pulang. Langsung saja saya sampaikan kepadanya kalau anaknya itu dibawa Ujang bersama anak-anak lain di kompleks untuk pergi berenang. Sejak itu lah ibu-ibu di sini tidak khawatir jika Ujang membawa anak-anaknya untuk jalan,” ujarnya.
Diakuinya, sejak mengetahui berita Ujang dituduh sebagai pelaku perampokan, ia jadi sedih. Bahkan Hartini menangis nyaris seharian. Ketika memasak pun ia menangis.
Keponakannya yang baru pulang kerja sempat bertanya kenapa menangis. Hartini hanya menjawab tidak yakin dan tidak percaya atas apa yang dialami Ujang.
“Selama beliau jadi RT, tidak pernah melakukan hal-hal yang tercela. Bahkan di RT sini, beliau merangkap jabatan dua RT, yakni RT 02 dan RT 03,” terangnya.
Langganan pejabat Polda Fakta menarik lainnya, bengkel mobil milik Ujang juga menjadi langganan sejumlah pejabat Polda Kepri. Seorang karyawan bengkel menceritakan adanya pejabat Polda Kepri datang dan menanyakan kasus yang menimpa Ujang.
“Yang datang ke sini dan menanyakan langsung apakah benar Ujang menjadi tersangka perampokan, adalah Direktur Narkoba AKBP RP Mulya dan Komandan Datasemen 88 Kompol Hery Heriawan,” ujar karyawan yang enggan disebutkan namanya itu.
Menurut, kedua pejabat Polda itu seakan tidak percaya kalau Ujang otak pelaku perampokan. Bengkel yang dipimpin Ujang tersebut memang langganan pejabat Polda tersebut, jika mobil mereka mengalami kerusakan.
Bahkan beberapa karyawan bengkel milik Ujang juga mengaku tidak percaya kalau bosnya itu terlibat dalam aksi perampokan. Sehari-hari Ujang dianggap pendiam dan dermawan.
Ujang yang dikarunia satu anak ini selalu ramah dengan pelanggannya bahkan saat pelanggannya kekurangan uang atau tidak mampu membayar lunas, dia malah suruh mencicil.(tribun batam/tia/bur)