728x90 AdSpace

Latest News

Pengobatan

Penyakit

10 July 2014

Sabar Kunci Keberhasilan Menunaikan Umrah 1

Kapan seseorang harus menunaikan ibadah haji atau umrah? Barangkali pertanyaan ini tidak perlu saya jawab.

Sebab untuk menunaikan ibadah haji atau umrah kembali kepada niat dan keseriusan masing-masing individu.

Ada banyak orang memiliki harta dan benda, namun tidak juga berangkat ke baitullah hingga akhir hayatnya.

Di sisi lain, banyak juga orang yang keadaan dirinya pas-pasan namun bisa bertandang ke rumah Allah sampai berkali-kali.

Kisah ini sangat nyata dan terjadi di masyarakat muslim Indonesia. Rata-rata, umat Islam yang menunaikan ibadah haji atau umrah adalah mereka yang penghasilannya pas-pasan dan gajinya cukup.

Saya merupakan salah satu karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan swasta di daerah Batu Ampar, Kota Batam.

Alhamdulillah. Sejak tahun 2011 lalu hingga saat ini, saya sudah lima kali menapakkan kaki di Tanah Suci.

Dengan niat Bismillah. Saya sengaja menuliskan kisah-kisah dan pengalaman selama "menembus Kabah" untuk memotivasi dan menjadi pelajaran bagi kita semua.

Awalnya, ketika saya berniat untuk pergi ke Madinah dan Mekkah, Arab Saudi, terasa sangat berat.

Namun, berkat kesungguhan dan ketekunan dalam berdoa, sesuatu yang tiada mungkin tercapai bisa diraih dengan mudah.

Kuncinya adalah niat, usaha, berdoa, ikhlas, dan pasrah. Dengan cara seperti ini, siapa pun orangnya akan segera umrah.

Selain itu, akan ada kenikmatan dan kepuasan batin yang tidak bisa dihargai dengan harta atau benda.

Insya Allah sudah daftar haji dan tinggal berangkat haji saja kalau sudah datang waktunya.

Dari pengalaman saya, ada banyak hal yang bisa diambil hikmahnya untuk para pembaca. Terutama kepada mereka yang belum pernah menunaikan ibadah umrah.

Salah satunya adalah sikap sabar dan tenang setiap menghadapi seluruh persoalan. Pada kenyataannya, kondisi jemaah memiliki latar usia dan karakteristik yang berbeda-beda.

Di sini, sabar menjadi landasan utama dalam semua aspek. Khususnya saat menemui beragam sifat, kultur budaya, dan kebiasaan jemaah dari seluruh dunia.

Baik mulai dari pemberangkatan hingga pemulangan ke Tanah Air. Jika seseorang tidak sabar terhadap ujian-ujian yang muncul, tentu saja akan mengurangi nilai kesakralan ibadah umrah itu sendiri.

Sabar dan bijaksana merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki ketika seseorang akan berangkat umrah atau haji.

Sebab ketika seseorang sudah meniatkan ke Tanah Suci, berbagai cobaan akan selalu menyertainya. (Kisah Umrah Bagian Pertama)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Sabar Kunci Keberhasilan Menunaikan Umrah 1 Description: Kapan seseorang harus menunaikan ibadah haji atau umrah? Barangkali pertanyaan ini tidak perlu saya jawab. Sebab untuk menunaikan ibadah haji atau umrah kembali kepada niat dan keseriusan masing-masing individu. Ada banyak orang memiliki harta dan benda, namun tidak juga berangkat ke baitullah hingga akhir hayatnya. Di sisi lain, banyak juga orang yang keadaan dirinya pas-pasan namun bisa bertandang ke rumah Allah sampai berkali-kali. Kisah ini sangat nyata dan terjadi di masyarakat muslim Indonesia. Rata-rata, umat Islam yang menunaikan ibadah haji atau umrah adalah mereka yang penghasilannya pas-pasan dan gajinya cukup. Saya merupakan salah satu karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan swasta di daerah Batu Ampar, Kota Batam. Alhamdulillah. Sejak tahun 2011 lalu hingga saat ini, saya sudah lima kali menapakkan kaki di Tanah Suci. Dengan niat Bismillah. Saya sengaja menuliskan kisah-kisah dan pengalaman selama "menembus Kabah" untuk memotivasi dan menjadi pelajaran bagi kita semua. Awalnya, ketika saya berniat untuk pergi ke Madinah dan Mekkah, Arab Saudi, terasa sangat berat. Namun, berkat kesungguhan dan ketekunan dalam berdoa, sesuatu yang tiada mungkin tercapai bisa diraih dengan mudah. Kuncinya adalah niat, usaha, berdoa, ikhlas, dan pasrah. Dengan cara seperti ini, siapa pun orangnya akan segera umrah. Selain itu, akan ada kenikmatan dan kepuasan batin yang tidak bisa dihargai dengan harta atau benda. Insya Allah sudah daftar haji dan tinggal berangkat haji saja kalau sudah datang waktunya. Dari pengalaman saya, ada banyak hal yang bisa diambil hikmahnya untuk para pembaca. Terutama kepada mereka yang belum pernah menunaikan ibadah umrah. Salah satunya adalah sikap sabar dan tenang setiap menghadapi seluruh persoalan. Pada kenyataannya, kondisi jemaah memiliki latar usia dan karakteristik yang berbeda-beda. Di sini, sabar menjadi landasan utama dalam semua aspek. Khususnya saat menemui beragam sifat, kultur budaya, dan kebiasaan jemaah dari seluruh dunia. Baik mulai dari pemberangkatan hingga pemulangan ke Tanah Air. Jika seseorang tidak sabar terhadap ujian-ujian yang muncul, tentu saja akan mengurangi nilai kesakralan ibadah umrah itu sendiri. Sabar dan bijaksana merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki ketika seseorang akan berangkat umrah atau haji. Sebab ketika seseorang sudah meniatkan ke Tanah Suci, berbagai cobaan akan selalu menyertainya. (Kisah Umrah Bagian Pertama) Rating: 5 Reviewed By: Oxidant Releasing Therapy Bengkel Manusia Indonesia
Scroll to Top