Sebanyak 80 dokter, paramedis, bidan, dan pegawai mendapatkan bekal pengetahun mengenai pengelolaan bencana (disaster management) dalam pelatihan di Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) yang berakhir, Rabu (18/11). Latihan yang digelar dua hari berturut-turut ini membuat paramedis lebih peka terhadap dampak bencana.
“Disaster management adalah disiplin yang melibatkan persiapan sebelum terjadi bencana, tanggap bencana seperti darurat evakuasi, karantina, dan dekontaminasi massa. Juga mendukung dan membangun kembali kehidupan masyarakat menjadi alami seperti sebelum terjadi bencana,” jelas dr Roswin Rosnim selaku Manajer Pelayanan Medik RSAB.
Menurutnya, setiap disaster management memerlukan proses yang terus-menerus dimana semua individu, kelompok, dan masyarakat yang mengelola bahaya dan upaya untuk menghindari atau memperbaiki dampak bencana.
Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta mampu melakukan safe community. Roswin menambahkan, kegiatan ini juga untuk meningkatkan kemampuan serta respon petugas dalam mengelola penanggulangan korban gawat darurat, bencana dan korban massal, serta memaksimalkan sarana kesehatan yang ada.
Peserta juga bisa melakukan risk management di rumah sakit, membuat disaster plan hazards untuk komunitas yang ditempati, dan mengurangi angka kematian/kecacatan.
Cyntia Latumak selaku Humas RSAB menyebutkan dalam pelatihan ini beberapa narasumber yang hadir. Diantaranya Prof DR dr Aryono D Pusponegoro SpB-KBD, dr Adib A Yahya MARS, Ir Teddy Boen, dan Tim 118 Jakarta.