“Kini saya pun sudah bisa memiliki usaha sendiri,” ujar Tri. Padahal Tri dahulunya tidak begitu suka dengan kegiatan masak memasak, sesuai dengan usaha yang tengah dirintisnya saat ini.
Meski berulang kali sang pernah mengalami kegagalan. Tri, tidak pernah berputus asa. Apalagi menyerah dan berpangku tangan.
Ia pun punya pengalaman yang menyedihkan dalam merintis usaha. Kini usahanya di pondok makan di Komplek Lumbung Rezeki Blok H Nomer 8 Nagoya kerap dikunjungi vokalis band tanah air. Seperti vokalis Warna, Deni Malik, dan beberapa artis dari Jakarta lainnya.
Usaha ia rintis berawal dari usaha orangtua. Meswatun (53), ibu kandung Tri hijrah ke Batam tahun 1988. Sang ibu mengikuti Suparni (60), suami bekerja sebagai pemborong. Tukang yang lalu lalang di sekitar tempat tinggalnya membuat si ibu membuat usaha makan kecil-kecilan.
Usaha kedai makanannya laris manis. Meswatun kemudian menyewa tempat dan berjualan di Kedai Kopi Mujur Nagoya. Menu makanan seperti bakso, gado-gado, dan lontong semakin menambah laris kedainya itu. Empat tahun berjalan, usahanya menampakkan kemajuan.
Karyawannya pun semakin bertambah menjadi empat orang. Lantas orangtua Tri tak ingin melihatnya anaknya berdiam diri. Ibu memaksa dia untuk belajar memasak.
Padahal Tri tidak suka memasak. Bahkan ia membenci dengan dunia masak-memasak. Tri awalnya lebih memilih dunia tarik suara.
“Kamu itu satu-satunya penerus mamak Tri, kamu harus bisa memasak. Kalau tidak bisa siapa yang akan melanjutkan usaha ini,” ujar Tri menirukan ucapan ibu kala itu.
Ucapan ibu menggugah jiwa Tri. Ia pun diam-diam belajar memasak. Suatu hari, sang ibu mendengar Tri sibuk di dapur. Lantas sang ibu berusaha memancing Tri.
“Kalau ada sepuluh orang memesan nasi goreng, terus siapa yang memasak,” kenang Tri kembali menirukan ucapan ibunya kala itu. Tri ketika itu menjawab siap untuk memasak.
Hasil masakan Tri pun ternyata tidak mengecewakan. Buktinya, sang ibu memuji masakannya yang sangat lezat. Di situlah bakatnya memasak mulai kelihatan.
Dengan ketidaksukaannya memasak membuat ia terus belajar. Ia mencoba menata hati dengan mencintai pekerjaan. Dan hasilnya, ia ahli dalam memasak.
“Setelah mendapatkan chemistry, ternyata memasak merupakan hal yang menyenangkan,” ujar Tri Handayani. Alumnus Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Atas (SMKTA) Kartini yang dulunya sekolah di jurusan perhotelan sempat bekerja sebagai kasir di Hotel Sari Jaya dan Sahid Rosita.
Pernah juga sebagai Sales Promotion (SPG) rokok Star Mild dan mantan vokalis band Ring Tone.
Meski berulang kali sang pernah mengalami kegagalan. Tri, tidak pernah berputus asa. Apalagi menyerah dan berpangku tangan.
Ia pun punya pengalaman yang menyedihkan dalam merintis usaha. Kini usahanya di pondok makan di Komplek Lumbung Rezeki Blok H Nomer 8 Nagoya kerap dikunjungi vokalis band tanah air. Seperti vokalis Warna, Deni Malik, dan beberapa artis dari Jakarta lainnya.
Usaha ia rintis berawal dari usaha orangtua. Meswatun (53), ibu kandung Tri hijrah ke Batam tahun 1988. Sang ibu mengikuti Suparni (60), suami bekerja sebagai pemborong. Tukang yang lalu lalang di sekitar tempat tinggalnya membuat si ibu membuat usaha makan kecil-kecilan.
Usaha kedai makanannya laris manis. Meswatun kemudian menyewa tempat dan berjualan di Kedai Kopi Mujur Nagoya. Menu makanan seperti bakso, gado-gado, dan lontong semakin menambah laris kedainya itu. Empat tahun berjalan, usahanya menampakkan kemajuan.
Karyawannya pun semakin bertambah menjadi empat orang. Lantas orangtua Tri tak ingin melihatnya anaknya berdiam diri. Ibu memaksa dia untuk belajar memasak.
Padahal Tri tidak suka memasak. Bahkan ia membenci dengan dunia masak-memasak. Tri awalnya lebih memilih dunia tarik suara.
“Kamu itu satu-satunya penerus mamak Tri, kamu harus bisa memasak. Kalau tidak bisa siapa yang akan melanjutkan usaha ini,” ujar Tri menirukan ucapan ibu kala itu.
Ucapan ibu menggugah jiwa Tri. Ia pun diam-diam belajar memasak. Suatu hari, sang ibu mendengar Tri sibuk di dapur. Lantas sang ibu berusaha memancing Tri.
“Kalau ada sepuluh orang memesan nasi goreng, terus siapa yang memasak,” kenang Tri kembali menirukan ucapan ibunya kala itu. Tri ketika itu menjawab siap untuk memasak.
Hasil masakan Tri pun ternyata tidak mengecewakan. Buktinya, sang ibu memuji masakannya yang sangat lezat. Di situlah bakatnya memasak mulai kelihatan.
Dengan ketidaksukaannya memasak membuat ia terus belajar. Ia mencoba menata hati dengan mencintai pekerjaan. Dan hasilnya, ia ahli dalam memasak.
“Setelah mendapatkan chemistry, ternyata memasak merupakan hal yang menyenangkan,” ujar Tri Handayani. Alumnus Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Atas (SMKTA) Kartini yang dulunya sekolah di jurusan perhotelan sempat bekerja sebagai kasir di Hotel Sari Jaya dan Sahid Rosita.
Pernah juga sebagai Sales Promotion (SPG) rokok Star Mild dan mantan vokalis band Ring Tone.
“Saya tidak mungkin mencari rezeki lewat panggung terus mas. Saya harus mencari usaha baru,” kenangnya.
Tahun 2004, Tri Handayani pindah Nagoya. Berbekal ilmu dari sang ibu, ia menyewa ruko tiga lantai di kawasan Nagoya. Lantai satu sebagai usaha jualan, lantai dua sebagai tempat kos, dan lantai tiga untuk studio musik.
Dengan usahanya yang terus berkembang, ia memiliki ide untuk mendirikan studio bersama suami. “Sedikit demi sedikit uang dikumpulkan untuk membeli peralatan studio. Meski harganya mencapai puluhan juta,” ungkapnya.
Selama hampir setahun, usaha studionya ramai. Kemudian ia melengkapi semua peralatan dan modalnya mencapai ratusan juta. Semua berkat usaha yang maksimal dan mendapat ridha dari Allah.
“Alhamdulillah, sekarang saya memiliki lima karyawan dan beberapa pegawai. Bahkan saya dapat menggaji mereka di atas Upah Minimum Kerja (UMK). Semua atas ridha Allah,” ujarnya kepada Tribun Rabu (30/12).
Selain usaha rumah makan, Tri juga memiliki usaha persewaan studio musik. Ia menyewakan alat-alat musiknya ketika grup band lokal maupun nasional tampil di Batam.
“Beberapa artis pernah latihan di studio musik Be-Pro atau lebih terkenal dengan studio Kandang Monyet. Pesinetron dan vokalis seperti Deni Malik, vokalis grup Warna, Aji Indonesian Idol, dan beberapa artis pernah latihan di sini,” ujarnya tersenyum.
Jika berusaha dengan sungguh-sungguh, apa yang kita usahakan pasti berhasil. Itulah motto yang selalu dipegang oleh Tri Handayani.
Bagi Anda yang ingin berbagi kiat sukses dengan Tri Handayani bisa menghubungi 081372177773 atau kirim email ke al_arwah@yahoo.com. (by Jubron Fahirro/Jumat, 1 Januari 2010)