728x90 AdSpace

Latest News

Pengobatan

Penyakit

31 December 2009

Khawatirkan Krisis Dubai World, PT Drydoks Tambah Tenaga Kerja

BATAM, TRIBUN - Krisis finansial yang dialami perusahaan property raksasa Timur Tengah, Dubai World, mendapat perhatian penuh Ketua Dewan Kawasan Free Trade Zone (DK FTZ) Ismeth Abdullah. Ia pun langsung mengecek kondisi PT Drydoks World, perusahaan shipyard (galangan kapal) terbesar di Tanjung Uncang Batam.

PT Drydoks merupakan perusahaan milik Dubai World. Hasil pengecekan Ismeth, Drydoks tidak terpengaruh krisis gagal bayar utang oleh perusahaan induknya.

“Tidak ada pengaruh sama sekali. Saya sudah cek ke sana, mereka tetap eksis meski apa yang dialami perusahaan induknya di Dubai diperkirakan bisa berdampak di seluruh dunia. Tidak ada pengaruhnya untuk perusahaan yang ada di Batam,” tegas Ismeth Abdullah yang juga Gubernur Kepri kepada Tribun, Selasa (1/12).

Sejumlah pelaku dan pengamat ekonomi memang khawatir masalah serius yang dialami Dubai World bisa memicu krisis ekonomi jilid II di tahun ini. Ada perkiraan investor akan menarik dana mereka yang ditempatkan di pasar saham tanah air.

Menyangkut PT Drydoks, Ismeth mengatakan perusahaan besar itu masih tetap eksis. Bahkan makin menambah order dan tenaga kerja.

“Hingga kini perusahaan Drydoks World masih tetap stabil. Perusahaan galangan kapal ini juga tetap menambah jumlah order kapal dalam satu tahun ini. Mereka juga menambah ratusan tenaga kerja baru,” tambah dia

“Hingga kini tidak ada pemberhentian produksi, bahkan lebih meningkat lagi. Yang terpengaruh adalah investasi perusahaan induknya,” tambah Ismeth.

Namun Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepulauan Riau, Ir Cahya, mengatakan krisis di Dubai dikhawatirkan mengguncang perekonomian Batam. “Saya khawatirnya, ini menjadi krisis global jilid II,” kata Cahya.

Menurutnya krisis Dubai, ditambah rencana kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) Batam, akan menyebabkan pemutusan hubungan kerja besar-besaran di Batam. “Akan ada puluhan ribu PHK,” jelas dia.

Namun Elang Tri Praptomo selaku Kepala Bank Indonesia (BI) Cabang Batam punya pendapat hampir sama dengan Ketua DK FTZ. Akan tetapi krisis yang terjadi di Dubai itu belum bisa diprediskikan secara pasti karena kalau pun ada investasi Dubai di Batam bukanlah di bidang properti, sedangkan pokok permasalahan baru di bidang properti.

“Untuk Batam belum bisa diprediksi, mungkin untuk Jakarta dan Singapura dampak itu sudah terasa. Tetapi di Batam belum. Saya belum bisa memprediksi lebih detail karena tidak memiliki data yang lengkap,” kata Elang ketika dihubungi Tribun.

Ia menambahkan, adanya pengumuman Dubai World tersebut memang sempat mengguncang psikologis banyak kalangan. Hal itu dikarenakan selama ini Dubai dikenal tahan terhadap krisis, namun sejak pengumumunan tersebut banyak kalangan yang kaget.

Hal lain yang membuat krisis di Dubai belum berpengaruh besar terhadap pertumbuhan investasi di Batam karena masalah itu masih diberi tenggat waktu hingga akhir tahun nanti dan baru dapat dipastikan pada April tahun depan. Oleh karena itu, ia menyarankan agar jangan terlalu panik dengan krisis yang melanda Dubai.

Seperti yang diketahui saham Uni Emirat Arab merosot karena investor menunggu kejelasan tentang permintaan penundaan utang sebesar 60 miliar dolar AS oleh Dubai World hingga Mei 2010 untuk membayar kembali utang miliaran dolar yang diterbitkan oleh Dubai World dan unit usahanya Nakheel, pengembang tiga pulau khas berbentuk palem di Dubai.

Saat ini pengaruh dari Dubai sudah sampai ke Eropa dimana saham Eropa turun karena para investor khawatir tentang krisis keuangan tak terbatas. Buktinya, FTSEurofirst 300 turun 1,4 persen sedangkan dolar AS turun terhadap Euro setelah United Arab Emirates menjanjikan likuiditas.

Sementara dari Jakarta dilaporkan, para pengamat ekonomi yang melakukan rapat dengar pendapat umum dengan Badan Anggaran DPR RI mengingatkan untuk mewaspadai kemungkinan munculnya krisis ekonomi global jilid II, jika Dubai World benar-benar gagal untuk membayar utangnya yang jatuh tempo.

“Melihat konstelasi yang ada. Pemulihan ekonomi yang ada masih berlangsung masih rapuh karena adanya tekanan krisis akibat Dubai World. Krisis ekonomi di global bisa saja mengalami tekanan yang serius, bahkan bisa mengalami pemburukan lagi bila tidak ditangani dengan cepat,” kata Pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada Sri Adiningsih.

Menurut dia, dampak krisis dapat merambat ke Indonesia, terutama karena Indonesia merupakan negara yangat terbuka dan juga skala ekonomi yang masih kecil.

Pengamat Ekonomi Iman Sugema mengatakan apabila krisis terus berlangsung, maka diperkirakan akan banyak investor portofolio yang memindahkan dananya dari Indonesia. Hal ini ditakutkan akan menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS karena adanya aliran dana keluar itu, katanya mengingatkan.
 
Ia mengkhawatirkan cadangan devisa yang dimiliki tidak mampu menahan gejolak pada nilai tukar akibat terjadinya aliran modal keluar (capital flight). Apalagi saat ini sekitar seperempat lebih cadangan devisa Indonesia yang sekitar 62 miliar dolar AS, terutama didukung oleh aliran dana hot money (portofolio). (tribun batam/tia/man/ant)

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Khawatirkan Krisis Dubai World, PT Drydoks Tambah Tenaga Kerja Description: Rating: 5 Reviewed By: Oxidant Releasing Therapy Bengkel Manusia Indonesia
Scroll to Top