BATAM, TRIBUN - Sebentar lagi jamaah haji Indonesia akan pulang ke tanah air. Khusus jemaah yang berangkat dari embarkasi Batam, diperkirakan sudah tiba mulai 3 Desember mendatang.
Erizal Abdullah selaku Sekretaris Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam menyebutkan, pihaknya sedang menyiapkan penyambutan khusus untuk jemaah yang pulang. Bentuk penyambutan akan segera diputuskan dalam rapat koordinasi dan konsolidasi dengan beberapa instansi yang terkait.
Rapat koordinasi tersebut akan dilaksanakan di Asrama Haji di Batam Centre, Selasa (1/12) besok. PPIH akan berkoordinasi dengan imigrasi, bea cukai, keamanan, perhubungan, bandara, kesehatan, dan berbagai instansi lainnya.
“Saat kedatangan pertama pada 3 Desember, jamaah haji akan kami suguhi makanan pembuka seperti teh hangat, kopi, pisang goreng, dan beberapa makanan ringan lainnya yang memiliki cita rasa khas daerah masing-masing,” ujar Erizal, Minggu (29/11).
Panitia juga akan menyediakan makan kepada jamaah sesuai makanan asal daerahnya masing-masing. Jamuan makan tersebut berupa asam pedas, makanan khas Melayu, makanan khas Jawa, rawon, dan berbagai jenis makanan lainnya.
Jamuan ini diharapkan bisa menjadi penawar rindu bagi jemaah yang sudah berhasrat menikmati hidangan kampung halaman. Jemaah juga akan diberikan kelonggaran seperti diperkenankan menginap di rumah saudaranya atau di luar Asrama Haji.
Bahkan, jemaah juga akan diberikan kebebasan untuk menikmati keindahan Kota Batam. Panitia tidak akan membatasi keinginan jemaah untuk keluar jalan-jalan termasuk bertemu keluarga.
“Bagi jamaah yang ingin jalan-jalan keliling Batam atau menginap di luar Asrama Haji juga dipersilakan. Tetapi syaratnya harus mengajukan dan mendapat izin dari PPIH. Apabila mereka sudah mendapatkan izin, maka jamaah harus memperhatikan jadwal pemulangan ke daerahnya masing-masing,” jelas Erizal.
Ketentuan ini berbeda saat jemaah akan berangkat lalu. Mereka dikarantina sehingga tidak bisa sembarangan keluar Asrama. Bahkan keluarga yang menjenguk pun hanya bisa melalui tempat khusus yang dibatasi pagar.
Erizal Abdullah selaku Sekretaris Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam menyebutkan, pihaknya sedang menyiapkan penyambutan khusus untuk jemaah yang pulang. Bentuk penyambutan akan segera diputuskan dalam rapat koordinasi dan konsolidasi dengan beberapa instansi yang terkait.
Rapat koordinasi tersebut akan dilaksanakan di Asrama Haji di Batam Centre, Selasa (1/12) besok. PPIH akan berkoordinasi dengan imigrasi, bea cukai, keamanan, perhubungan, bandara, kesehatan, dan berbagai instansi lainnya.
“Saat kedatangan pertama pada 3 Desember, jamaah haji akan kami suguhi makanan pembuka seperti teh hangat, kopi, pisang goreng, dan beberapa makanan ringan lainnya yang memiliki cita rasa khas daerah masing-masing,” ujar Erizal, Minggu (29/11).
Panitia juga akan menyediakan makan kepada jamaah sesuai makanan asal daerahnya masing-masing. Jamuan makan tersebut berupa asam pedas, makanan khas Melayu, makanan khas Jawa, rawon, dan berbagai jenis makanan lainnya.
Jamuan ini diharapkan bisa menjadi penawar rindu bagi jemaah yang sudah berhasrat menikmati hidangan kampung halaman. Jemaah juga akan diberikan kelonggaran seperti diperkenankan menginap di rumah saudaranya atau di luar Asrama Haji.
Bahkan, jemaah juga akan diberikan kebebasan untuk menikmati keindahan Kota Batam. Panitia tidak akan membatasi keinginan jemaah untuk keluar jalan-jalan termasuk bertemu keluarga.
“Bagi jamaah yang ingin jalan-jalan keliling Batam atau menginap di luar Asrama Haji juga dipersilakan. Tetapi syaratnya harus mengajukan dan mendapat izin dari PPIH. Apabila mereka sudah mendapatkan izin, maka jamaah harus memperhatikan jadwal pemulangan ke daerahnya masing-masing,” jelas Erizal.
Ketentuan ini berbeda saat jemaah akan berangkat lalu. Mereka dikarantina sehingga tidak bisa sembarangan keluar Asrama. Bahkan keluarga yang menjenguk pun hanya bisa melalui tempat khusus yang dibatasi pagar.
Terakhirnya, jemaah sudah selesai melaksanakan ibadah mabid di Muzdhalifah. Selanjutnya jemaah akan kembali ke Mekkah untuk thawaf wada’ (perpisahan) dan selanjutnya secara berangsur-angsur menuju Bandara King Abdul Aziz di Jeddah. (tribun batam/tia)