Krisis multidimensi yang berkepanjangan saat ini mengakibatkan
saudara-saudara kita sebangsa tanah dan air banyak mengalami
keputusasaan dalam setiap hal. Salah satunya putus asa dalam bidang
pengobatan.
Mereka yang tidak memiliki dana cukup tidak pernah
bisa berobat dengan layak. Ada juga sebagian memiliki kartu jaminan
sehat, namun tidak bisa digunakan saat berobat. Padahal mereka ingin
sembuh. Ke mana mereka harus mengadu?
Dalam perjalanan Kami
sebagai praktisi kesehatan, sebagian besar masyarakat yang Kami jumpai
dan diterapi dengan metode ini adalah mereka yang tidak mampu. Bahkan
sungguh memprihatinkan, kondisi ekonomi mereka di bawah rata-rata.
Sadar
atau tidak sadar kita harus memahami bahwa nikmat kesehatan merupakan
hak setiap warga negara. Inilah yang selalu membukakan 'mata' bahwa
menjadi praktisi kesehatan tidak bisa berorientasi untuk finansial
semata.
Menyikapi hal ini, Kami terpanggil untuk melakukan
pengobatan ini secara gratis kepada mereka yang tidak mampu. Niat awal
Kami mendirikan pusat terapi ini adalah untuk menyehatkan masyarakat
tanpa memandang status sosial.
Si kaya berobat dengan biaya yang
sepantasnya dan sebagian hasil pengobatan disisihkan untuk menanggulangi
mereka yang tidak mampu. Kami sering menjumpai, praktisi-praktisi
kesehatan banyak tidak memiliki nurani.
Para praktisi lebih
banyak mengeruk keuntungan dari mereka yang sedang mengalami sakit.
Padahal sudah sangat jelas mereka tidak memiliki dana untuk berobat.
Tentunya, keadaan seperti ini sungguh menyayat hati.
Sebagai
wujud kepedulian itu, Kami menerima dan mengobati masyarakat yang tidak
mampu secara gratis. Harapan Kami agar mereka bisa tertolong, sehat, dan
bahagia seperti sebelum sakit.
Semoga untuk mewujudkan visi dan
misi yang sudah berjalan selama bertahun-tahun, Kami diberikan kekuatan
dan kelapangan. Tentunya, kami selalu berprinsip kepada keterbukaan dan
keikhlasan.
Apabila Anda peduli dan sejalan dengan visi ini
atau ingin berpartisipasi dalam kegiatan ini, silakan salurkan sebagian
rezeki Anda untuk penyembuhan mereka yang tidak mampu.
Donasi
Anda akan kami belikan alat-alat, piranti, dan bahan-bahan untuk
menolong mereka. Sehingga mereka yang tidak mampu bisa berobat gratis
dan tidak menanggung derita lagi.
Kepada para donatur yang tidak
bisa Kami sebutkan satu per satu di seluruh muka bumi yang sudah
berpartisipasi kepada kegiatan ini, Kami mengucapkan terima kasih. Salam
dan doa mereka menyertai Anda, karena mereka sudah menikmati bantuan
Anda.
Donasi bisa Anda kirimkan melalui rekening BCA: 579-0159-154 atau Bank Mandiri: 109-001-047-3213.
Perintah Infak, Sedekah, dan Zakat
"Sesungguhnya
Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara
hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya
dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya" (QS. Saba' 39)
"Dan
belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,
karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik" (QS.
Al Baqarah 195)
"Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka
nafkahkan. Jawablah: Apa sahaja harta yang kamu nafkahkan hendaklah
diberikan kepada ibu-bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Dan apa saja
kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya (QS.
Al Baqarah 215)
"Siapakah yang mahu memberi pinjaman kepada
Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka
Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang
banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan" (QS. Al Baqarah 245)
"Wahai
orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebahagian
daripada rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari
yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi
persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafaat. Dan orang-orang
kafir itulah orang-orang yang zalim" (QS. Al Baqarah 254)
"Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah seperti dengan sebiji atau sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh tangkai (bulir), pada tiap-tiap tangkai ada seratus
biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.
Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui" (QS. Al Baqarah
261)
"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah,
kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan
menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si
penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati" (QS.
Al Baqarah 262)
"Wahai orang-orang beriman, janganlah kamu
menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena
riya' kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya
ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah ia
bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai (memperolehi) sesuatu
pun daripada apa yang mereka usahakan dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang kafir" (QS. Al Baqarah 264)
"Dan
perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari
keridaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun
yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka
kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak
menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat
apa yang kamu perbuat" (QS. Al Baqarah 265)
Subscribe to:
Posts (Atom)